Feeds RSS

Senin, 03 Desember 2012

SUBCLASSIS ACTINOPTERYGII


CIRI-CIRI SUBCLASSIS ACTINOPTERYGII
1. Sirip yang berpasangan, tidak memiliki pangkal yang menonjol di tubuh, sehingga lembar sirip yang ada di luar tubuh hanya disokong oleh jari-jari sirip
2. Sisik-sisik umumnya tilakoid/ganoid,
3. Ekor bertipe homocercal/bicercal,
4. Sisi atas tubuh (dorsal) gelap kehitaman agak kecoklatan atau kehijauan. Sisi samping (lateral) kekuningan, terutama di sebelah bawah, dengan garis-garis gelap melintang yang samar dan tak beraturan. Sebuah bintik hitam (kadang-kadang tak jelas kelihatan) terdapat di ujung belakang tutup insang.Sisi belakang tutup insang bergerigi tajam seperti duri.


Actinopterygii mencakup banyak ikan yang dikenal awam sebagai ikan konsumsi maupun ikan hias/peliharaan. Secara evolusi, kelompok ini merupakan pengembangan lebih lanjut yang paling adaptif pada keadaan bumi pada masa kini. Sebagian besar jenis-jenis ikan yang hidup di masa sekarang merupakan anggota kelompok ini. Betok umumnya ditemukan di rawa-rawa, sawah, sungai kecil dan parit-parit, juga pada kolam-kolam yang mendapatkan air banjir atau berhubungan dengan saluran air terbuka.

KLASIFIKASI:
 Kelas Actinopterygii merupakan klasifikasi yang berasal dari kingdom Animalia, filum Chordata, super-class Osteichthyes dan juga termasuk sub-kelas dari ikan bertulang.  Dari segi statistik, actinopterygians adalah kelas dominan vertebrata, yang terdiri dari hampir 95% dari 25.000 spesies ikan. Mereka di mana-mana di seluruh sungai maupun lautan dari hilir ke hulu. Ukurannya pun beragam dari yang terkecil Paedocypris, pada 8 milimeter (0,31 tahun), dan Sunfish di Samudera besar, dengan bobot 2.300 kilogram , dan Oarfish yang berbadan panjang, paling tidak 11 meter (36 kaki).
Ikan ini memangsa aneka serangga dan hewan-hewan air yang berukuran kecil. Betok jarang dipelihara orang, dan lebih sering ditangkap sebagai ikan liar.
Dalam keadaan normal, sebagaimana ikan umumnya, betok bernafas dalam air dengan insang. Akan tetapi seperti ikan gabus dan lele, betok juga memiliki kemampuan untuk mengambil oksigen langsung dari udara. Ikan ini memiliki organ labirin (labyrinth organ) di kepalanya, yang memungkinkan hal itu. Alat ini sangat berguna manakala ikan mengalami kekeringan dan harus berpindah ke tempat lain yang masih berair. Betok mampu merayap naik dan berjalan di daratan dengan menggunakan tutup insang yang dapat dimekarkan, dan berlaku sebagai semacam ‘kaki depan’. Namun tentu saja ikan ini tidak dapat terlalu lama bertahan di daratan, dan harus mendapatkan air dalam beberapa jam atau ia akan mati.
Ikan ini menyebar luas, mulai dari India, Tiongkok hingga Asia Tenggara dan Kepulauan Nusantara di sebelah barat Garis Wallace.Cara mendapatkan ikan ini pada kebanyakan daerah dengan dipancing berumpan cacing, akan tetapi ada juga dengan menggunakan jangkrik, cilung (ulat bambu). Di Kalimantan Tengah dan Banjarmasin, penduduk setempat mempuna ycara tersendiri, yakni dengan mencampur telur semut (kroto) dengan getah karet dan dimasak dengan cara dikukus. Selain untuk ikan betok, umpan ini juga dapat sebagai umpan ikan seluang. kan yang umumnya berukuran kecil, panjang hingga sekitar 25 cm, namun kebanyakan lebih kecil. Berkepala besar dan bersisik keras kaku.

Sisi atas tubuh (dorsal) gelap kehitaman agak kecoklatan atau kehijauan. Sisi samping (lateral) kekuningan, terutama di sebelah bawah, dengan garis-garis gelap melintang yang samar dan tak beraturan. Sebuah bintik hitam (kadang-kadang tak jelas kelihatan) terdapat di ujung belakang tutup insang. Sisi belakang tutup insang bergerigi tajam seperti duri.

Berikut merupakan klasifikasi kelas dari Actinopterygii :
-  Ordo Acipenseriformes, contoh: Acipencer oxyrhynchus
-  Ordo Amiiformes, contoh: Amia calva
-  Ordo Lepidossteiformes, contoh: Lepidosteus ossens
-  Ordo Clupeiformes, contoh: Clupea harengus
-  Ordo Scopeliformes, contoh: Harpodon nehereu
-  Ordo cypriniformes
-  Ordo Anguilliformes, contoh: Anguilla bicalor (ikan sidat)
-  Ordo Beloniformes, contoh: Exocoetus pecilopterus (ikan terbang)
-  Ordo Syngnathiformes, contoh: Hippocampus kuda (kuda laut)
-  Ordo Oppiocephaliformes, contoh: Ophiocephalus striatus (ikan gabus)
­-  Ordo Synbranchiformes, contoh: Monopterus albus (belut)
-  Ordo Perciformes, contoh: Perca flavesceus
-  Ordo Pleuronectiformes, contoh: Hippoglossoides platessoides
-  Ordo Echeneiformes, contoh: Echeneis nanocrates
-  Ordo Tetraodontiformes, contoh: Tetrodon sp.

0 komentar:

Posting Komentar